Proposal Agama
Observasi Makanan Vegan Dalam Agama Buddha
Dosen Pembimbing :
Ubed Abdillah Syarief, MA
Disusun Oleh :
Rendy Saputra - 2300101016
Lina Priscilla Ayuningtyas Sofyan - 2300101070
Muhammad Ghiffari Husein Alaydrus - 2300101088
Virziadha Rahmawati - 2300101072
PROGRAM STUDI D3 SENI KULINER
UNIVERSITAS PRADITA
TANGERANG
2025
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, proposal penelitian yang berjudul “Observasi Makanan Vegan dalam Agama Buddha” ini dapat disusun dengan baik. Proposal ini disusun sebagai bagian dari upaya akademik untuk memperluas pemahaman tentang keterkaitan antara ajaran agama dan praktik gaya hidup, khususnya dalam konteks makanan vegan yang berkembang dalam komunitas Buddhis.
Latar belakang penyusunan proposal ini dilandasi oleh ketertarikan penulis terhadap fenomena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan sehat, berkelanjutan, dan beretika, salah satunya melalui praktik veganisme. Dalam komunitas agama Buddha, praktik makanan vegan dan vegetarian bukan sekadar tren, tetapi merupakan bagian dari implementasi ajaran spiritual, khususnya prinsip ahimsa atau tanpa kekerasan terhadap makhluk hidup. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran agama tidak hanya berdampak pada aspek spiritual, tetapi juga dapat membentuk pola hidup yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan memahami lebih dalam bagaimana makanan vegan dipraktikkan dalam komunitas Buddhis, nilai-nilai apa yang melatarbelakangi pilihan tersebut, serta bagaimana praktik ini dipertahankan dalam keseharian umat Buddha. Penulis berharap melalui observasi ini, masyarakat dapat melihat bahwa gaya hidup vegan tidak semata-mata berkaitan dengan kesehatan atau tren, tetapi juga memiliki akar yang kuat dalam nilai-nilai moral dan spiritual.
Proposal ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, rekan-rekan mahasiswa, serta pihak-pihak terkait yang telah memberikan masukan, informasi, dan semangat dalam proses penyusunan proposal ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan penelitian yang akan dilakukan. Semoga proposal ini dapat memberikan kontribusi positif, baik secara akademis maupun sebagai refleksi terhadap keberagaman praktik keagamaan yang ada di Indonesia.
Tanggerang, 8 April 2025
Lina Priscilla Ayuningtyas Sofyan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan memahami praktik makanan vegan dalam komunitas umat Buddha, serta menggali nilai-nilai spiritual dan etika yang melatarbelakangi pilihan tersebut. Latar belakang penelitian ini didasari oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, berkelanjutan, dan beretika, di mana veganisme menjadi salah satu manifestasi dari nilai-nilai tersebut. Dalam ajaran agama Buddha, prinsip ahimsa atau tidak menyakiti makhluk hidup menjadi dasar moral yang kuat yang mendorong umatnya untuk menghindari konsumsi produk hewani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian mencakup umat Buddha, pemuka agama, dan anggota komunitas vegan Buddhis, dengan lokasi penelitian di Cafe Tearatai, Kota Tangerang. Hasil yang diharapkan meliputi pemahaman mendalam tentang makna spiritual dari makanan vegan, tantangan yang dihadapi dalam praktik sehari-hari, serta potensi ajaran Buddha dalam mendorong pola konsumsi yang etis dan berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kajian lintas disiplin antara agama, etika, dan gaya hidup modern.
Kata kunci: veganisme, agama Buddha, ahimsa, etika konsumsi, gaya hidup berkelanjutan.
ABSTRACT
This study aims to observe and understand vegan food practices in the Buddhist community, as well as explore the spiritual and ethical values that underlie these choices. The background of this study is based on the increasing public awareness of healthy, sustainable, and ethical lifestyles, where veganism is one manifestation of these values. In Buddhist teachings, the principle of ahimsa or not harming living things is a strong moral basis that encourages its followers to avoid consuming animal products. This study uses a descriptive qualitative approach with participatory observation methods, semi-structured interviews, and documentation studies. The subjects of the study included Buddhists, religious leaders, and members of the Buddhist vegan community, with the research location at Cafe Tearatai, Tangerang City. The expected results include a deep understanding of the spiritual meaning of vegan food, the challenges faced in daily practice, and the potential of Buddhist teachings in encouraging ethical and sustainable consumption patterns. This study is expected to contribute to cross-disciplinary studies between religion, ethics, and modern lifestyles.
Keywords: veganism, Buddhism, ahimsa, consumption ethics, sustainable lifestyle.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan gaya hidup sehat dan berkelanjutan semakin mendapat perhatian di berbagai kalangan masyarakat, termasuk dalam hal pola konsumsi makanan. Salah satu tren yang cukup menonjol adalah pola makan vegan, yaitu pola makan yang sepenuhnya menghindari produk hewani. Di balik tren ini, terdapat motivasi beragam seperti alasan kesehatan, lingkungan, dan etika. Namun, bagi sebagian umat beragama, khususnya umat Buddha, pilihan menjalani gaya hidup vegan tidak hanya dilandasi oleh faktor duniawi, melainkan juga oleh nilai-nilai spiritual yang tertanam dalam ajaran agamanya.
Dalam agama Buddha, prinsip ahimsa atau "tidak menyakiti makhluk hidup" merupakan nilai inti yang memengaruhi banyak aspek kehidupan penganutnya, termasuk dalam hal makanan. Umat Buddha yang memegang teguh prinsip ini cenderung memilih untuk tidak mengonsumsi daging dan produk hewani, sebagai wujud nyata dari praktik welas asih (karuna) terhadap semua makhluk hidup. Oleh karena itu, makanan vegan dalam konteks Buddhisme bukan sekadar pilihan gaya hidup, tetapi juga refleksi dari komitmen spiritual dan moral.
Fenomena ini menarik untuk diamati lebih lanjut, terutama dalam konteks masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman agama dan budaya. Observasi terhadap praktik makanan vegan di kalangan umat Buddha dapat membuka wawasan baru tentang bagaimana ajaran agama diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana nilai-nilai spiritual memengaruhi perilaku konsumsi. Selain itu, studi ini juga relevan dengan isu-isu kontemporer seperti keberlanjutan lingkungan, etika konsumsi, dan kesehatan masyarakat.
Melalui observasi ini, diharapkan muncul pemahaman yang lebih utuh tentang makna makanan vegan dalam kehidupan umat Buddha serta bagaimana praktik ini dijalankan dalam keseharian, baik dalam ritual keagamaan maupun dalam kebiasaan sehari-hari. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan pembelajaran lintas agama dalam upaya menciptakan pola hidup yang lebih harmonis dengan sesama dan alam.
Dengan latar belakang tersebut, proposal ini disusun sebagai langkah awal untuk merancang penelitian yang mendalam mengenai hubungan antara ajaran agama Buddha dan praktik makanan vegan, serta implikasinya dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
1.2 Rumus Masalah
1. Bagaimana pemahaman umat Buddha terhadap konsep makanan vegan dalam kaitannya dengan ajaran agama?
2. Apa alasan utama umat Buddha memilih pola makan vegan?
3. Bagaimana praktik makanan vegan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari umat Buddha?
4. Apa saja tantangan yang dihadapi umat Buddha dalam menerapkan pola makan vegan?
5. Bagaimana pengaruh ajaran agama Buddha dalam membentuk kesadaran etis terhadap pola konsumsi makanan?
1.3 Tujuan dan Sasaran
1. Mengetahui pemahaman umat Buddha terhadap konsep makanan vegan dalam ajaran agama mereka
2. Mengidentifikasi motivasi spiritual, etis, maupun sosial yang mendorong umat Buddha memilih pola makan vegan.
3. Mengamati bagaimana praktik makanan vegan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari umat Buddha, baik dalam konteks pribadi maupun komunitas.
4. Menganalisis tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam menjalankan pola makan vegan.
5. Menggali kontribusi ajaran Buddha terhadap pembentukan kesadaran konsumsi yang beretika dan berkelanjutan.
BAB II
METODE
2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan memahami secara mendalam praktik makanan vegan dalam komunitas umat Buddha, serta nilai-nilai ajaran agama yang melatarbelakangi pilihan gaya hidup tersebut. Melalui pendekatan ini, peneliti dapat mengeksplorasi hubungan antara ajaran agama Buddha dengan praktik veganisme dari sudut pandang pelakunya.
2.1.1 Observasi partisipatif
Peneliti hadir langsung di lokasi (seperti vihara atau kegiatan komunitas) untuk mengamati secara langsung perilaku konsumsi makanan vegan, baik dalam konteks keseharian maupun dalam aktivitas keagamaan.
2.1.2 Wawancara semi-terstruktur
Dilakukan terhadap beberapa informan kunci seperti umat Buddha yang menjalankan pola makan vegan, pemuka agama Buddha, dan anggota komunitas vegan Buddhis.
2.1.3 Studi dokumentasi
Penelusuran teks-teks ajaran Buddha, publikasi, atau materi keagamaan yang relevan dengan tema makanan dan etika konsumsi.
2.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah individu atau kelompok yang relevan dengan praktik makanan vegan dalam konteks agama Buddha. Adapun kriteria subjek penelitian meliputi:
1. Umat Buddha yang menjalani pola makan vegan atau vegetarian sebagai bagian dari praktik keagamaan.
2. Pemuka agama Buddha yang memahami ajaran Buddha terkait etika konsumsi dan prinsip ahimsa (tanpa kekerasan).
3. Anggota komunitas atau organisasi Buddhis yang secara aktif mendorong atau mempraktikkan gaya hidup vegan.
Lokasi Penelitian:
Nama Tempat: Cafe Tearatai
Alamat: Jl. Gatot Subroto No.10, RT.003/RW.001, Jatiuwung, Kec. Cibodas, Kota Tangerang, Banten 15138
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Perkiraan Hasil Penelitian
Berdasarkan studi pendahuluan, observasi awal, dan kajian pustaka, penelitian ini diperkirakan akan menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut:
1. Pemahaman umat Buddha terhadap makanan vegan kemungkinan besar berkaitan erat dengan prinsip ahimsa (tidak menyakiti makhluk hidup) yang menjadi dasar etika dalam ajaran Buddha, terutama dalam aliran Theravāda dan Mahāyāna.
2. Praktik makanan vegan di kalangan umat Buddha bukan hanya didasarkan pada pilihan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk disiplin spiritual, kebersihan batin, dan komitmen terhadap welas asih terhadap semua makhluk hidup (karuna).
3. Pola konsumsi makanan vegan dipraktikkan secara konsisten, terutama dalam kehidupan para Bhikkhu dan Bhiksuni, serta dalam kegiatan keagamaan seperti puja bakti, peringatan Waisak, dan dana makanan.
4. Tantangan yang mungkin dihadapi oleh umat Buddha dalam menerapkan pola makan vegan antara lain: keterbatasan pilihan makanan di luar lingkungan vihara, pengaruh budaya lokal, serta pemahaman masyarakat umum yang masih minim tentang veganisme.
5. Ajaran Buddha memiliki potensi besar untuk mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan etis, sejalan dengan nilai-nilai global tentang perlindungan lingkungan dan hak-hak hewan.
3.2 Pembahasan yang Direncanakan
Pembahasan dalam penelitian ini akan difokuskan pada:
- Keterkaitan antara ajaran moral agama Buddha (terutama sila pertama dan prinsip ahimsa) dengan keputusan umat untuk menjalani pola makan vegan.
- Analisis perbedaan praktik antara umat awam dan pemuka agama dalam menjalankan pola makan berbasis nabati.
- Interpretasi terhadap makanan bukan hanya sebagai kebutuhan biologis, tetapi juga sebagai praktik spiritual dalam konteks Buddhisme.
- Implikasi sosial-budaya dari praktik vegan di tengah masyarakat multikultural seperti Indonesia.
- Potensi ajaran Buddha dalam memberikan kontribusi terhadap kesadaran ekologi, etika konsumsi, dan pola hidup sehat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proposal penelitian ini disusun sebagai upaya awal untuk mengamati dan memahami praktik makanan vegan dalam komunitas umat Buddha di Indonesia. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, serta pendekatan yang dirancang dalam metode penelitian, dapat disimpulkan bahwa makanan vegan dalam agama Buddha tidak hanya merupakan pilihan gaya hidup semata, melainkan juga bagian dari implementasi nilai-nilai spiritual, terutama prinsip ahimsa (tidak menyakiti makhluk hidup) dan karuna (welas asih).
Penelitian ini berupaya menggali pemahaman umat Buddha mengenai konsep makanan vegan, alasan spiritual maupun sosial yang melatarbelakangi pilihan tersebut, serta bagaimana praktik ini dijalankan dan dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui observasi langsung, wawancara, dan studi dokumentasi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara ajaran Buddha dan etika konsumsi makanan.
Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini juga akan menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi umat Buddha dalam menjalani pola makan vegan, sekaligus melihat potensi kontribusi ajaran Buddha terhadap kesadaran ekologis, etika hidup sehat, dan keberlanjutan.
4.2 Harapan Penelitian
Peneliti berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif secara akademis dalam bidang studi agama, etika lingkungan, dan antropologi budaya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi jembatan pemahaman lintas agama dan budaya mengenai pentingnya membangun pola hidup yang selaras dengan nilai-nilai spiritual, kemanusiaan, dan keberlanjutan.
Secara praktis, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat luas untuk memahami bahwa pola makan vegan tidak hanya berkaitan dengan aspek kesehatan atau tren, tetapi juga dapat menjadi bagian dari kesadaran moral dan spiritual yang mendalam.
0 Comments